Tinea
pedis adalah penyakit infeksi dermatofit pada kaki, terutama pada selajari dan
telapak kaki pada setiap kasus keadaan yang lembab dan panas sangat merangsang
pertumbuhan jamur. Sedangkan Tinea manum adalah dermatofitosis pada tangan.
Etiologi
Penyebab yang tersering yaitu T. rubrum. Selain itu T. mentagrophytes dan E. floccosum.
Penyebab yang tersering yaitu T. rubrum. Selain itu T. mentagrophytes dan E. floccosum.
Manifestasi Klinis
Tinea
pedis tersering adalah bentuk interdigitalis. Di antara jari IV danjari V
terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis, dapat meluas ke bawah jari
(subdigital) dan telapak kaki. Kelainan kulit berupa kelompok vesikel. Sering
terjadi maserasi pada sela jari terutama sisi lateral berupa kulit putih dan
rapuh, berfisura dan sering disertai bau. Bila kulit yang mati dibersihkan,
akan terlihat kulit baru yang pada umumnya telah diserang jamur. Bentuk klinis
ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau
tanpa keluhan. Pada suatu ketika dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri
sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis dan erisipelas, dengan
gejala-gejala konstitusi.
Bentuk
lain ialah moccasin foot, tipe papuloskuamosa hiperkeratotik yang
menahun. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat
kulit menebal dan bersisik; eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada
bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan
kadang-kadang vesikel. Sering terdapat di daerah tumit, telapak kaki, dan kaki
bagian lateral, dan biasanya bilateral.
Pada
kasus subakut terlihat vesikel, vesiko-pustul dan kadang-kadang bula. Kelainan
ini mula-mula terdapat di pada daerah sela jari, kemudian meluas ke punggung
kaki atau telapak kaki, dan jarang pada tumit. Lesi-lesi ini mungkin berasal
dari perluasan lesi daerah interdigital. Isi vesikel berupa cairan jernih yang
kental. Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik berbentuk lingkaran
yang disebut kolaret. Infeksi sekunder dapat terjadi, sehingga dapat
menyebabkan selulitis, limfangitis, dan kadang-kadang menyerupai erisipelas. Jamur
terdapat pada bagian atap vesikel. Untuk menemukannya, sebaiknya diambil atap
vesikel atau bula untuk diperiksa untuk diperiksa secara sediaan langsung atau
untuk dibiak.
Bentuk yang terakhir
adalah bentuk akut ulseratif pada telapak dengan maserasi, madidans, dan bau.
Diagnosis tinea pedis lebih sulit karena pemeriksaan kerokan kulit dan kultur
sering tidak ditemukan jamur.
Penatalaksanaan
Berhubung penyakit ini sering rekurens maka faktor predisposisi perlu dihindari. Kaus kaki yang dipakai dipilih kaus yang memungkinkan ventilasi dan diganti setiap hari. Kaki harus bersih dan kering. Hindari memakai sepatu teriutup, sernpit, sepatu olahraga dan sepatu plastik sepanjang hari. Kaki dan sela-sela jari dijaga agar selalu kering. Sesudah mandi dapat diberikan bedak dengan atau tanpa antijamur.
Berhubung penyakit ini sering rekurens maka faktor predisposisi perlu dihindari. Kaus kaki yang dipakai dipilih kaus yang memungkinkan ventilasi dan diganti setiap hari. Kaki harus bersih dan kering. Hindari memakai sepatu teriutup, sernpit, sepatu olahraga dan sepatu plastik sepanjang hari. Kaki dan sela-sela jari dijaga agar selalu kering. Sesudah mandi dapat diberikan bedak dengan atau tanpa antijamur.
0 comments:
Post a Comment