Herpes zoster adalah lepuhan pada kulit
yang disebabkan oleh virus varisela-zoster yang menetap laten di akar
saraf. Virus varisela-zoster adalah virus yang juga menyebabkan cacar air.
Siapa pun yang pernah menderita cacar air di masa lalu dapat terkena herpes
zoster. Penyakit ini sangat berbeda dengan herpes genital, yang merupakan salah satu jenis penyakit menular
seksual.
Herpes zoster dapat terjadi pada
siapa pun di usia berapapun. Sekitar 1 dari 5 orang pernah terkena herpes
zoster pada suatu saat dalam hidupnya. Meskipun jarang terjadi, seseorang
bisa terkena herpes zoster lebih dari sekali. Dalam kebanyakan
kasus, serangan herpes zoster terjadi tanpa alasan yang jelas.
Kadang-kadang stres atau sakit dapat menjadi pemicunya. Herpes
zoster lebih umum pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang
memiliki sistem kekebalan lemah, misalnya penderita HIV/AIDS atau mereka yang
sistem kekebalannya ditekan untuk pengobatan kanker.
Tanda dan Gejala
Pada mulanya, herpes zoster akan
menyebabkan sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.
Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat,
bisa dirasakan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Nyeri akan terasa di
bagian tubuh Anda yang sarafnya terpengaruh. Nyeri ini berkisar dari ringan
sampai berat berupa rasa pegal, terbakar atau menusuk-nusuk. Kulit di
bagian tubuh yang terkena biasanya terasa lunak.
Beberapa hari kemudian timbul bintik
kecil kemerahan pada kulit. Bintik-bintik ini lalu berubah
menjadi gelembung-gelembung transparan berisi cairan, persis seperti pada
cacar air namun hanya bergerombol di sepanjang kulit yang dilalui oleh
saraf yang terkena. Bintik-bintik baru dapat terus bermunculan dan membesar
sampai seminggu kemudian. Jaringan lunak di bawah dan di sekitar lepuhan
dapat membengkak untuk sementara karena peradangan yang disebabkan oleh virus.
Gelembung kulit ini menyebabkan rasa
gatal sehingga dapat tergaruk tanpa sengaja. Jika dibiarkan, gelembung akan
segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas
dan meninggalkan bercak berwarna gelap di kulit (hiperpigmentasi). Bercak ini
lama-kelamaan akan pudar tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika gelembung
tersebut pecah oleh garukan, keropeng akan terbentuk lebih dalam sehingga
mengering lebih lama. Kondisi ini juga memudahkan infeksi bakteri. Setelah
mengering, keropeng akan meninggalkan bekas yang dalam dan dapat membuat parut
permanen.
Komplikasi
Pada kebanyakan orang herpes zoster
tidak menimbulkan komplikasi. Tetapi tidak menutup kemungkinan. Hal-hal yang dapat
terjadi bila timbul komplikasi:
- Neuralgia pasca herpes. Ini adalah komplikasi yang paling umum. Nyeri saraf (neuralgia) akibat herpes zoster ini tetap bertahan setelah lepuhan kulit menghilang. Masalah ini jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 50. Rasa nyeri biasanya secara bertahap menghilang dalam satu bulan tetapi pada beberapa orang dapat berlangsung berbulan-bulan bila tanpa pengobatan.
- Infeksi kulit. Kadang-kadang lepuhan terinfeksi oleh bakteri sehingga kulit sekitarnya menjadi merah meradang. Jika hal ini terjadi maka Anda mungkin perlu antibiotik.
- Masalah mata. Herpes zoster pada mata dapat menyebabkan peradangan sebagian atau seluruh bagian mata yang mengancam penglihatan.
- Kelemahan/layuh otot. Kadang-kadang, saraf yang terkena dampak adalah saraf motorik dan saraf sensorik yang sensitif. Hal ini dapat menimbulkan kelemahan (palsy) pada otot-otot yang dikontrol oleh saraf.
- Komplikasi lain. Misalnya, infeksi otak oleh virus varisela-zoster, atau penyebaran virus ke seluruh tubuh. Ini adalah komplikasi yang sangat serius tapi jarang terjadi. Penderita herpes zoster dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih berisiko mengembangkan komplikasi langka ini.
Pengobatan
Herpes zoster biasanya akan sembuh
sendiri setelah beberapa minggu. Pengobatan biasanya hanya diperlukan
untuk meredakan nyeri dan mengeringkan inflamasi saja.
Untuk obat-obatan silahkan
konsultasi dengan dokter anda atau petugas kesehatan.
Pencegahan
Herpes zoster hanya dapat dicegah
jika anda belum pernah terkena cacar air, atau jika anda memiliki kekebalan
sangat baik terhadap virus cacar air. Pencegahan yang lebih aktif
adalah dengan imunisasi cacar air.
0 comments:
Post a Comment